LinkSS Blog: Bandwidth Management
Tampilkan postingan dengan label Bandwidth Management. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Bandwidth Management. Tampilkan semua postingan

Rabu, 15 Mei 2019

Cara Membatasi/Limit Bandwidth User Hotspot Mikrotik

Membatasi/Limit Bandwidth pada Hotspot Mikrotik merupakan hal yang sangat perlu dilakukan. Mengingat Wireless Hotspot sanggup diakses oleh siapa saja yang mempunyai hak akses, sehingga biar terciptanya keadilan dan kesejahteraan yang merata pada segenap user hotspot diharapkan Pembatasan Bandwidth Hotspot Mikrotik.

Metode Pembatasan Bandwidth Hotspot Mikrotik ada 2 :

- Built-in limiter merupakan metode Limit Bandwidth Hotspot Mikrotik yang memakai parameter rate-limit di server-profile untuk melimit total traffic dari jaringan hotspot sedangkan bila ingin limit per user sanggup memakai rate-limit di user-profile. Built-in Limitation dilakukan secara otomatis dan gampang tetapi tidak memungkinkan melaksanakan implementasi HTB.
- Custom limitation merupakan metode Limit Bandwidth Hotspot Mikrotik yang memakai parameter Incoming-packet-mark dan outgoingpacket-mark pada user-profile. Dengan memakai Custom Limitation anda sanggup melaksanakan implementasi HTB dan melaksanakan limitasi menurut kriteria koneksi yang lebih beragam. 

Cara Membatasi/Limit Bandwidth User Hotspot Mikrotik memakai Built-in Limiter :

Rate Limit pada Hotspot Server Profile

 merupakan hal yang sangat perlu dilakukan Cara Membatasi/Limit Bandwidth User Hotspot Mikrotik

Penggunaan Rate Limit pada hotspot server profile ini, secara otomatis akan membatasi total traffic pada jaringan Hotspot Mikrotik. Pada gambar di atas, besarnya rate limit yang diset pada jaringan hotspot yaitu sebesar 2M/2M, yang berarti 2 Mbps untuk total traffic upload dan 2 Mbps untuk total traffic Download pada jaringan hotspot tersebut. Perlu diketahui bahwa dengan memakai metode ini user yang di bypass melalui IP Binding Hotspot juga ter-limit.

Rate Limit pada Hotspot User Profile

 merupakan hal yang sangat perlu dilakukan Cara Membatasi/Limit Bandwidth User Hotspot Mikrotik

Penggunaan Rate Limit yang pada hotspot user profile ini, akan membatasi total traffic secara otomatis yang sanggup dicapai oleh masing-masing client hotspot yang berada pada satu group. Client hotspot yang terhubung dalam jaringan hotspot, mendapat total traffic yang sanggup dicapai sebesar 512 kbps untuk download dan 512 kbps untuk upload.

 merupakan hal yang sangat perlu dilakukan Cara Membatasi/Limit Bandwidth User Hotspot Mikrotik


Cara Membatasi/Limit Bandwidth User Hotspot Mikrotik memakai Custom Limitation :


Parameter Incoming Packet Mark dan Outgoing Packet Mark didefinisikan untuk melaksanakan penandaan (marking) traffic dari user didalam group tersebut. Incoming Packet Mark melaksanakan marking traffic upload dan Outgoing Packet Mark melaksanakan marking traffic download.

 merupakan hal yang sangat perlu dilakukan Cara Membatasi/Limit Bandwidth User Hotspot Mikrotik


Firewall mangle akan terbentuk secara otomatis dan dinamis, dimana bertugas melaksanakan marking packet traffic dari client yang masuk di dalam group (profile). Dynamic Marking ini dilakukan di chain Hotspot. 

 merupakan hal yang sangat perlu dilakukan Cara Membatasi/Limit Bandwidth User Hotspot Mikrotik

Penambahan Rule Jump dari Built-in Chain ke chain hotspot diharapkan supaya traffic dari user sanggup dibaca di firewall.

/ip firewall mangle add chain=prerouting action=jump jump-target=hotspot
/ip firewall mangle add chain=postrouting action=jump jump-target=hotspot

Jika di asumsikan network yang dipakai yaitu network NAT. Mark-Connection harus dibentuk menurut mark packet dynamic dari profile atau dari chain hotspot.
/ip firewall mangle add chain=prerouting action=mark-connection new-connection-mark=koneksi_hotspot passthrough=yes packetmark=hs1-in

Selanjutnya Mark-Packet sanggup dibentuk supaya sanggup diimplementasikan atau dilimit trafficnya.
/ip firewall mangle add chain=prerouting action=mark-packet newpacket-mark=paket_hotspot passthrough=no connectionmark=koneksi_hotspot
/ip firewall mangle add chain=postrouting action=mark-packet newpacket-mark=paket_hotspot passthrough=no connectionmark=koneksi_hotspot
 merupakan hal yang sangat perlu dilakukan Cara Membatasi/Limit Bandwidth User Hotspot Mikrotik


Setelah mark packet dari traffic group1 sudah dibentuk maka limitasi bandwidth sanggup dibentuk di Queue.

Setting pada Queue Tree

Membuat Queue Tree untuk Traffic Download global, kita contohkan memakai Max Limit 2 Mb.

 merupakan hal yang sangat perlu dilakukan Cara Membatasi/Limit Bandwidth User Hotspot Mikrotik

Kemudian menciptakan Queue Tree turunan nya khusus untuk download via Hotspot memakai Limit At 1 Mb dan Max Limit 2Mb.
 

 merupakan hal yang sangat perlu dilakukan Cara Membatasi/Limit Bandwidth User Hotspot Mikrotik

Buat Queue Tree yang sama untuk traffic upload nya, sehingga menjadi ibarat gambar berikut :

 merupakan hal yang sangat perlu dilakukan Cara Membatasi/Limit Bandwidth User Hotspot Mikrotik

Selanjutnya Queue Tree Hotspot Mikrotik ini sanggup kita kembangkan untuk menciptakan managemen bandwidth yang lebih complex, contohnya dengan memakai PCQ, dsb.

Selasa, 14 Mei 2019

Transparent Bandwidth Management

Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh,


Beberapa hari yang kemudian ada mitra nan jauh disana, bertanya kepada kami. bro, sanggup ga’ sih menciptakan Router MikroTik menjalankan atau memanage sebuah queue tersendiri/terpisah dengan router Gateway/Core, maksudnya Router GW/Core akan terpisah dengan router yang menjalankan Queue Simple/Tree. Yah dengan santainya, Kami jawab yah Bisa donkk

Oleh lantaran itu pada kesempatan kali ini kami akan meng-share Bagaimana sih menciptakan atau memisahkan Router Gateway/Core dengan Router  yang bertindak sebagai Shaper, maksudnya Gimana sih ko’ rancuu 😊
Jika rekan-rekan kurang memahami mungkin dengan melihat Topologynya akan sangat membantu. Check it out!


Topology diatas hanya salah satu referensi topology sederhana saja lantaran kami mendapati di sebuah ISP mempunyai topology yang aga' berbeda, Dimana Router yang bertindak sebagai Transparent Bandwidth Managementnya terletak di depan Router GW/Core.
logis sih, lantaran pada router core ISP tidak memakai NAT 😁

Ngapain sih, harus memakai Transparent Bandwidth Management segala bukannya Router GW/Core sudah mencukupi untuk memanage.
Statement itu ga' salah sih jikalau anda mempunyai Router high class atau anda hanya mempunyai sedikit client dan Router Core anda tidak menjalankan routing BGP, yah konsep ini ga' perlu lantaran hanya akan menambah cost.
Pada ketika sebuah Router menjalankan queue, memory dan CPU-lah yang akan berkerja keras.



Hands practice on the Core Router!
- Pada Router Core mempunyai config yang standart atau yang biasa kami lakukan jikalau ingin menghubungkan Mikrotik Router ke Internet sebagai Gateway.
- Disini kami memakai ether1 sebagai interface UPLINK ke Internet & ether2 sebagai interface LAN.


- Tidak lupa juga settings DNS, NAT, DHCP server untuk LAN, dan Default route.


Hands practice on the Bandwidth Management Router!
- Membuat interface bridge & Assign interface ether1-2 ke dalam bridge.


- Untuk memjadikan router ini sebagai transparent bandwidth management harus mengaktifkan “use-ip-firewall”, Jika tidak di aktifkan router ini tidak sanggup melaksanakan shaper.

- Selanjutnya, menciptakan Queuenya sanggup memakai Simple atau Tree, namun disini kami memakai Simple queue sebagai contoh.

- Hasil testing sebagia berikut.




- Sekian dan Terimakasih. Wassalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh.

“Siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim, no. 2699)