LinkSS Blog: Cisco
Tampilkan postingan dengan label Cisco. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Cisco. Tampilkan semua postingan

Rabu, 15 Mei 2019

Cara Trunk Vlan Di Mikrotik Ke Cisco Switch

Membuat Trunk dan VLAN di Mikrotik untuk dikoneksikan ke Switch Cisco akan kita bahas pada Tutorial Mikrotik kali ini. Pertanyaannya, Bisakah menciptakan VLAN dan Trunk pada Mikrotik dan Cisco? Jawabannya terang bisa, alasannya yaitu VLAN dan Trunk ini yaitu teknologi yang universal jadi sanggup berjalan di semua perangkat jaringan walaupun beda merk. VLAN Menggunakan standar IEEE 802.1Q. Komite IEEE menciptakan standar metode VLAN multiplexing ini untuk memperlihatkan santunan VLAN multivendor.

Trunk dan VLAN sanggup membantu kita dikala harus melewatkan banyak segment jaringan sementara jalur yang tersedia terbatas. Pada artikel mikrotik kali ini akan aku contohkan ada segment jaringan yang ingin dilewatkan sementara jalur (kabel LAN) nya hanya ada satu. Kaprikornus untuk mengatasinya kita sanggup memakai VLAN dan Trunk 1 port di Mikrotik.

  
Topologi nya sengaja aku buat sangat sederhana semoga lebih gampang dipahami. Jika sudah paham, sanggup kita kembangkan ke topologi yang lebih besar dan kompleks.

Pada gambar topologi di atas, Router Mikrotik RB450G akan melewatkan dua buah segment jaringan yang berbeda melewati satu kabel LAN ke Switch Cisco 2960 melalui port ether1 RB450G menuju interface f0/1 Cisco 2960.
VLAN 10 : 192.168.10.1/24
VLAN 20 : 192.168.20.1/24

VLAN tersebut akan disambungkan ke client yaitu PC dan laptop dengan IP address :
PC : 192.168.10.2
Laptop : 192.168.20.2

Setting Mikrotik untuk VLAN dan Trunk ke Cisco Switch

1. Buka Winbox Mikrotik. Buat Interface VLAN di Mikrotik. Masuk ke sajian Interfaces --> Klik tanda + pilih VLAN --> Beru nama VLAN --> Tentukan VLAN ID nya --> Pada kolom Interface pilih interface yang akan dijadikan Trunk port nya. Disini aku contohkan memakai ether1 sebagai Trunk port.

Buat VLAN 10


Buat VLAN 20


 2. Berikan IP Address untuk masing-masing interface VLAN yang sudah dibuat.


3. Setting Switch Cisco nya. Disini aku contohkan interface f0/1 sebagai Trunk, f0/2 sebagai VLAN 10, f0/3 sebagai VLAN 20.
Saya anggap Anda sudah sanggup setting Switch Cisco nya, jadi config nya tidak akan aku bahas disini.
 

4. Setting IP Address di Client (PC dan Laptop nya). Jika sudah, silakan coba ping ke router dan antar client. Jika settingan benar, maka ping akan berhasil. Jika setingan sudah benar tapi ping masih RTO, pastikan firewall windows nya sudah di disable.

Sampai disini kita sudah sanggup setting Mikrotik untuk VLAN dan Trunk ke Cisco. Bagaimana jikalau sebaliknya Mikrotik yang mendapatkan Trunk dan VLAN dari Cisco? Baca Tutorial Mikrotik selanjutnya disini :
Cara Trunk VLAN dari Cisco ke Mikrotik


Cara Trunk Vlan Dari Cisco Ke Mikrotik

Membuat Trunk dan VLAN dari Switch Cisco ke Mikrotik akan kita bahas pada Tutorial Mikrotik kali ini, menyembung artikel sebelumnya wacana Cara Trunk VLAN di Mikrotik ke Cisco Switch.
Untuk menyambungkan Trunk & VLAN dari Switch Cisco ke Mikrotik sebetulnya sangat mudah dan menyerupai dengan menciptakan Trunk & VLAN dari Mikrotik ke Cisco.

Tutorial Mikrotik kali ini lebih membahas wacana Mikrotik yang menerina Trunk VLAN dari Switch Cisco dan menyalurkan nya ke client melalui port ether Mikrotik dengan memanfaatkan Bridge VLAN dan ether nya. 

 Cara Setting Trunk VLAN dari Cisco ke Mikrotik

 1. Pastikan Setting Trunk dan VLAN di Cisco sudah di config dengan benar. Contoh nya menyerupai gambar berikut :

 Membuat Trunk dan VLAN dari Switch Cisco ke Mikrotik akan kita bahas pada Tutorial Mikrot Cara Trunk VLAN dari Cisco ke Mikrotik

2. Download Winbox Mikrotik --> Buka Winbox, buat interface VLAN nya, menyerupai pada artikel sebelumnya Cara Trunk VLAN di Mikrotik ke Cisco Switch.

3. Buat interface Bridge untuk tiap VLAN.

Bridge VLAN 10

 Membuat Trunk dan VLAN dari Switch Cisco ke Mikrotik akan kita bahas pada Tutorial Mikrot Cara Trunk VLAN dari Cisco ke Mikrotik

Bridge VLAN 20
 
 Membuat Trunk dan VLAN dari Switch Cisco ke Mikrotik akan kita bahas pada Tutorial Mikrot Cara Trunk VLAN dari Cisco ke Mikrotik

4. Masuk ke tab Port --> Tambahkan Port VLAN dan ether yang sesuai ke bridge nya masing-masing.
Misalnya menyerupai gambar berikut :

 Membuat Trunk dan VLAN dari Switch Cisco ke Mikrotik akan kita bahas pada Tutorial Mikrot Cara Trunk VLAN dari Cisco ke Mikrotik
Kaprikornus pada dasarnya kita tambahkan VLAN 10 dan ether yang ke PC ke bridge VLAN 10, dan begitu juga dengan VLAN 20 nya.

5. Hasil Setting Mikrotik nya yakni menyerupai ini :
 
 Membuat Trunk dan VLAN dari Switch Cisco ke Mikrotik akan kita bahas pada Tutorial Mikrot Cara Trunk VLAN dari Cisco ke Mikrotik

6. Sekarang kita coba ping dari client ke Switch Cisco. Ping sukses tanpa RTO.
 
 Membuat Trunk dan VLAN dari Switch Cisco ke Mikrotik akan kita bahas pada Tutorial Mikrot Cara Trunk VLAN dari Cisco ke Mikrotik

Sekarang kita sudah dapat melaksanakan Trunk VLAN dari Cisco ke Mikrotik. Tutorial Mikrotik ini hanya rujukan yang sangat sederhana, yang penting paham dulu. Nantinya kita dapat kembangkan untuk jaringan yang lebih besar dan kompleks.

Menggabungkan Rb Mikrotik Dan Ap Cisco

Selamat malam Mikrotikers!

Pada kesempatan kali ini saya akan menyebarkan tutorial mengenai
bagaimana cara meng-combine Router sejuta umat yaitu Mikrotik dengan
access point dari Vendor Cisco yang berjulukan Aironet hmmmmm.....
Baru pertama kali megang kek gini ^_^

okay eksklusif saja kita akan menjelaskan sedikit mengenai Access Point (AP) Aironet dari Cisco tersebut

Perkenalan dengan Cisco Access-Point Aironet
Didalam Cisco Aironet ada 2 mode untuk pengoperasionalnya, yaitu

1. Leighweight Access Point (LAP), didalam LAP untuk pengoperasionalnya memakai Controller untuk sentralisasi administrasi AP yang di sebut dengan WLC
2. Autonomous Access Point (AAP) atau terkadang sih disebut dengan istilah "Standalone"  ^_^, didalam AAP tidak diperlukan Controller, jadi tiap AP mempunyai administrasi masing-masing

Untuk  menjadikan Access Point menjadi AAP kita membutuhkan IOS khusus yang mendukung AP tersebut.
lantaran pada AP Aironet terdapat 2 mode operasional sebagaimana yang telah saya paparkan sebelumnya,

1. IOS yang mendukung LAP di penamaan IOS ada aba-aba W8
2. IOS yang mendukung AAP di penamaan IOS ada aba-aba W7

Untuk lebih detailnya silahkan merujuk ke Link Ini


Untuk topology yang akan kita pratikkan kali ini yaitu Mode Operasional AAP dan bentuk dari topologynya sebagai berikut :



Langkah yang dilakukan pada Mikrotik GW
1. Disini saya memakai RB CCR1016-12G, Saya asumsikan bahwa Router GW telah terhubung ke Internet.


2. Membuat DHCP Server




Langkah yang dilakukan pada Cisco Aironet
1. Saya asumsikan AP Aironet telah menjadi standalone
    Config awal memakai Console untuk menunjukkan IP Address pada AP tersebut.
    Biasanya password default dari Aironet tersebut adalaha "Cisco"
 

   Pada Show version sanggup dilihat bahwa IOS yang kami gunakan ialah versi /ap3g1-k9w7-        xx.153-3.JAB

- Menambahkan IP Address, dan pastikan statusnya UP   

- Selanjutnya kita akan melaksanakan Configurasi melalu Web base dengan memakai IP Address 192.168.0.253 yang telah di tambahkan pada AP tersebut.



Username : (Kosong)
Password : Cisco
Setelah Login

- Easy Setup   >  Network Configuration
- Tambahkan Default Gateway > Apply

- Disini saya memakai Cisco Aironet seri AIR-CAP3502E-C-K9 dual Band, oleh lantaran itu saya akan meng aktifkan ke dua wireless tersebut

Penambahan wifi 2Ghz dengan SSID angel2ghz

Penambahan wifi 2Ghz dengan SSID angel5ghz

Seharusnya Kedua SSID yang telah kita tambahkan terdapat pada list tersebut


- Selanjutnya kembali ke tab Home > Radio0-802.11N 2.4Ghz > Setting > enable > apply

- Lakukan hal yang sama terhadap "Radio0-802.11N 5Ghz"



Note  : Jika pada ketika apply tidak menerima respone dari AP
            Lakukan proses Reboot atau Logout
            Setelah itu Login kembali 


- Pastikan semua berwarna hijau yang artinya AP 2Ghz dan 5Ghz telah aktif



- Untuk mengetahui apakah AP yang telah kita buat berhasil, saya sendiri telah menyediakan jenis Antena external yang mendukung dual band.


Terdapat dua SSID dengan dua Freq. yang berbeda


Menggunakan freq. 2Ghz


Menggunakan freq. 5Ghz


- Okay sekian dari saya

Thanks a lot. ^_^

"Ikatlah Ilmu dengan Menuliskannya - Ali bin Abi Thalib"